Skip to main content

TEKNIK PEMBENIHAN BAWAL AIR TAWAR

TEKNIK PEMBENIHAN BAWAL AIR TAWAR
(Colossoma Macropomum)
Pada postingan sebelumnya kami telah membahas tentang Budidaya Ikan bawal air tawar, maka pada kesempatan ini sengaja penulis melanjutkannya kembali yaitu Tehnik Pembenihan Ikan Bawal. Postingan ini sengaja dibuat agar sahabat semua dapat memahami dan setidaknya akan menjadi dasar refernsi dalam melaksanakan tehnik Pembenihannya. Bawal air tawar (Colossoma Macropomum)merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis cukup tinggi. Ikan ini bersala dari Brazil. Pada mulanya ikan bawal diperdagangkan sebagai ikan hias, namun karena pertumbuhannya cepat, dagingnya enak dan dapat mencapai ukuran besar, maka masyarakat menjadikan ikan tersebut sebagai ikan konsumsi. Sebutan lain ikan bawal adalah Gamitama (Peru), Cachama (Venezuala), Red Bally Pacu (Amerika Serikat dan Inggris). Sedangkan di negara asalnya disebut Tambaqul.

Walaupun ketenalan ikan bawal belum dapat disejajarkan dengan komoditas perikanan lainnya, namun permintaan konsumen setiap tahunnya terus meningkat, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Maka tak heran, bila dimasa akan datang akan menjadi komoditas unggulan seperti jenis-jenis ikan lainnya.

I.      BIOLOGI

v  Secara sistematika ikan bawal termasuk kedalam Genus Chacacoid dan species Colossoma macropomum.
v  Badan agak bulat, bentuk tubuh pipih, sisik kecil, kepala hampir bulat, lubang hidung agak besar, sirip dada dibawah tutup insang, sisip perut dan sirip dubur terpisah, punggung berwarna abu-abu tua, perut putih abu-abu dab merah.
v  Ikan bawal banyak diyemukan disungai-sungai besar seperti  Amazon (Brazil), Orinoco(Venuzuela). Hidup secara bergerombolan di daerah yang airnya tenang.
v  Bawal termasuk ikan karnivora, giginya tajamnamun tidak ganas seperti pranha. Makanan yang disukai pada vase larva adalah Brachionus sp., Artemia sp., Moina sp.
v  Induk bawal sudah mulai dapat dipijahkan pada umur 4 tahun bila pertumbuhannya normal dapat mencapai berat 4 kg.
v  Pemijahanterjadi pada musim penghujan.

II.     PEMBENIHAN

A.    Pemeliharaan Induk

v  Induk-induk dipelihara dikolam dengan kepadatan 0,5 kg/m2. Setiap hari diberi pakan tambahan berupa pellet sebanyak 3% dari berat tubuh ikan dan diberikanan 3 s/d 4 kali per hari. Menjelang musim hujan jumlah pakannya ditambah menjadi 4%. Induk betina yang beratnya 4 kg dapat menghasilkan telur sebanyak ± 400.000 butir.
v  Tanda induk yang matang gonad.
Betina : perut buncit, lembek dan lubang kelamin kemerahan.
Jantan : perut langsing, warnah merah dalam tubuhnya lebih jelas.

B.    Pemijahan

  • Pemijahan bawal baru bisa dilakukan secara Induced Spawning, untuk betina dengan menyuntikan hormon LHRH-a sebanyak 3 ug/kg atau ovaprin 0,75 ml/ kg. Untuk jantan menggunnakan LHRH-a sebanyak 2 ug/kg atau ovaprin 0,5 ml/kg. LHRH-a dilarutkan dalam larutan 0,7 % NaCl.
  • Induk betina di suntik dua kali  dengan selang waktu 8 - 12 jam. Penyuntikan pertama sebanyak 1/3 bagian  dari dosis total dan penyuntikan kedua 2/3 nya.
  • Induk yang sudah disuntik dimasukkan kedalam happa pemijahan yang dipasang dalam bak pemijahan. Selama pemijahan air harus tetap  mengalir. Pemijahan biasanya terjadi 3 s/d 6 jam setelah penyuntikan kedua.

C.    Penetasan

Setelah memijah telur-telur diambil menggunakan scope net halus, kemudian telur tersebut ditetaskan di dalam akuarium yang telah dilengkapin dengan aerasi dan water heater dengan suhu 27s/d 29 0C. Kepadatan telur antara 100 s/d 150 butir/liter, biasanya telur-telur akan menetas dalam waktu 16 jam s/d 24 jam.

D.    Pemeliharaan Larva

Larva dipelihara dalam akuarium yang sama, namun sebelumnya ¾ bagian airnya dibuang. Padat penebaran larva 50 s/d 100 ekor/liter larva yang berumur 4 hari di beri pakan berupa naupli Artemia, Brachionus atau Moina. Pemeliharaan larva ini berlangsung selama 21 hari. Selama pemeliharaan larva, air harus diganti setiap hari 2/3 bagiannya. Setelah berumur 21 hari larva siap ditebar kekolam pendederan.

E.    Pendederan

  • Pendederan iakn bawal dilakukan di kolam yang luasnya antara 500 s/d 1.000 m2. Namun kolam tersebut harus disiapkan seminggu sebelum penebaran benih. Persiapan meliputi pengeringan, perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar dan pembuatan kemalir.
  • Setelah itu kolam dikapur dengan kapur tohor sebanyak 100 s/d 200 gram/m2 dan di pupuk dengan pupuk organic dengan dosis 500 gram/m2.
  • Bila kolam sudah siap, larva ditebar pada pagi hari dengan kepadatan 50 s/d 100 ekor/m2.
  • Setiap hari diberi pakan tambahan  berupa pellet halus sebanyak 750 gram/10 ribu ekor larva dan diberikan 3 kali per hari.
  • Pemeliharaan dikolam pendederan berlangsung selama 21 hari.

III.   PENYAKIT

Penyakit yang pernah ditemukan pada ikan bawal air tawar yang berumur satu bulan antara lain disebabkan oleh parasit, bakteri dan kapang (jamur).

§  Parasit
Ich” Atau “White spot“, biasanya menyerang ikan apabila suhu media pemeliharaan dingin, cara mengatasinya yaitu dengan menaikan suhu (dengan water heater) sampai kurang lebih 29 0C dan pemberian formalin 25 ppm.

§  Bakteri
Streptococussp. Dan Kurthia sp. Cara mengatasinya yaitu dengan menggunakan anti biotic tetracycline dengan dosis 10 mppm.

§  Kapang (jamur)
Jamur ini merupakan akibat dari adanya luka yang disebabkan  penanganan (Handling) yang kurang hati-hati. Cara mengatasinya dengan menggunakan Kalium Permanganat  (PK) dengan dosis 2 s/d 3 ppm.


Baiklah dobat untuk lebih baiknya sobat bisa mendownloadnya di bawah ini




Comments

Popular posts from this blog

6 jenis ikan Lele di Indonesia

6 Jenis Lele Populer di Indonesia Selamat sore Sahabat luhkan Nusantara apa kabar ???? Semoga kalian semua dalam keadaan sehat baik dan tetap semangat dalam usaha mensehaterakan masyarakat kita umumnya di Indonesia ini. Sahabat Luhkan yg saya cintai …. Pada kesempatan yg baik ini saya ingin berbagi pengetahuan yg tentu saja sangat bermanfaat bagi kita semua, karena walau sedikit yg kita sampaikan sudah jelas bermanfaat. Baiklah sahabat Nusanta yg saya cintai, saya rasa kita sedah biasa dang k asing lagi soal Ikan Lele. Didalam kesempatan ini bukannya saya mengajari namun berbagi saja dan saya sendiri mendapatkannya dari berbagi sumber sehinggga dari beberapa sumber yg saya dapat kurasa tidaklah ada salahnya jika kita mau berbagi. Untuk kesmpatan ini saya akan mengenalkan tentang 6 jenis   ikan lele yg ada di Indonesia, yaitu dibawah ini Siapa yang tidak kenal lele? Ikan berkumis ini merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang diminati di Indonesia. Ada beragam jenis lel...

Alat tangkap perikanan yang dilarang untuk beroperasi di Indonesia

Dalam operasi penangkapan ikan, penggunaan alat tangkap yang tepat selalu diharapkan memberikan hasil produksi yang tinggi. Namun, jika kita fokus terhadap peningkatan produksi hasil penangkapandengan menggunakan alat tangkap yang tidak dapat ramah dengan lingkungan akan berakibat fatal atas kerusakan daerah penangkapan pada saat pengoperasian alat tangkap. Hal tersebut memicu adanya pelarangan beberapa jenis alat tangkap yang memang memiliki tingkat produktivitas tinggi namun penggunaannya merusak habitat perairan Beberapa jenis alat tangkap yang dilarang dioperasikan di wilayah perairan Indonesia telah tertuang pada  Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 2/ Permen- KP/ 2015  yang dibuat atas penimbangan bahwa penggunaan alat penangkapan ikan Pukat Hela ( trawls ) dan Pukat Tarik ( seine nets ) di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia telah mengakibatkan menurunnya sumber daya ikan dan mengancam kelestarian lingkungan sumber daya ...

Teknologi Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan

Teknologi Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan Penerapan teknologi penangkapan ikan ramah lingkungan adalah penggunaan suatu alat tangkap yang tidak memberikan dampak lingkungan, yaitu sejauh mana alat tangkap tersebut merusak dasar perairan (benthic disturbance), kemungkinan hilangnya alat tangkap, serta kontribusinya terhadap polusi.  Faktor lain bagaimana dampaknya terhadap keanekaragaman sumberdaya (biodiversity) dan target resources yaitu komposisi hasil tangkapan, adanya by catch serta tertangkapnya ikan-ikan muda.  Secara teknis,  suatu alat tangkap ikan dikatakan ramah lingkungan apabila memenuhi kriteria: mempunyai selektivitas yang tinggi, tidak merusak habitat, menghasilkan ikan berkualitas tinggi, tidak membahayakan operator, produksi tidak membahayakan konsumen, by-catchnya rendah, tidak berdampak buruk terhadap biodiversity, tidak membahayakan ikan-ikan yang dilindungi, menguntungkan dan dapat diterima secara sosial  (Monintja, 2000).  Proses seleksi ...