Skip to main content

Pengertian Istilah dan Methode Penangkapan

Pengertian Istilah 
Istilah metode sering digunakan secara bergantian dengan istilah-istilah teknik, cara, sistem ataupun teknologi.  Oleh karena itu diperlukan batasan pengertian untuk membedakan istilah-istilah tersebut, sebagai berikut :
  1. Metode adalah cara kerja bersistem teratur yang didasarkan pada ilmu pengetahuan untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
  2. Teknik adalah pengetahuan dan keterampilan membuat atau melakukan sesuatu.
  3. Cara adalah jalan atau aturan sistem melakukan sesuatu.
  4. Sistem adalah seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh.
  5. Teknologi adalah kemampuan teknik yang berlandaskan ilmu pengetahuan eksakta, atau pemanfaatan ilmu pengetahuan melalui penggunaan akal dan alat.

Penangkapan ikan (fishing) adalah kegiatan menangkap atau mengumpulkan biota yang hidup dalam perairan, baik perairan laut maupun perairan umum.  Menurut ensiklopedi perikanan, penangkapan ikan (fishing) adalah beberapa aktivias, selain dari riset imiah yang diselenggarakan oleh sesuatu kapal riset ilmiah, yang melibatkan penangkapan ikan, pengambilan, atau pemanenan ikan; atau beberapa usaha untuk melakukannya; atau beberapa aktivitas yang layak diharapkan untuk menghasilkan dalam penangkapan, pengambilan, atau pemanenan ikan dan beberapa operasional di laut dalam mendukung kegiatan ini. Dengan demikian maka :

Metode penangkapan ikan (fishing method) adalah kemampuan yang berlandaskan ilmu pengetahuan eksakta, atau pemanfaatan ilmu pengetahuan  tentang sifat biologi ikan melalui penggunaan metode dan teknis peralatan tangkap untuk mengumpulkan biota yang hidup dalam perairan, baik perairan laut maupun perairan umum, serta pengembangan dan aplikasi dari ilmu dan teknologi alami untuk proses optimasi dalam operasi penangkapan ikan.

Taktik penangkapan (fishing tactics) adalah cara menemukan, mengumpulkan, memanfaatkan sifat biologi ikan dan cara mengoperasikan alat tangkap dalam upaya meningkatkan efisiensi teknis suatu metode penangkapan.

Trip penangkapan (fishing trip) adalah jumlah pelayaran untuk tujuan penangkapan dalam satu satuan waktu.

Keberhasilan penangkapan fishing success), kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari hasil tangkapan per unit usaha (CPUE).

Intensitas penangkapan (fishing intensity), pada umumnya, dan terutama untuk penggunaan alat tangkap trawl, usaha penangkapan ikan menggunakan per unit area (misalnya jumlah jam pengoperasian trawl per 100 mil kuadrat).  Dalam teori pendugaan stok, usaha penangkapan ikan yang efektif (atau standar) adalah per unit area harus sebanding dengan tingkat kematian akibat penangkapan ikan melalui hubungan F = q(f/A) dimana (f/A) adalah intensitas penangkapan ikan dan “q” adalah koefisien kemampuan tangkap.

Kemampuan menangkap ikan (fishing power) dari satu kapal atau satu alat penangkap ikan.  Diukur dengan hasil tangkapan per unit waktu, untuk kepadatan hewan air yang ditentukan.  Kemampuan menangkap ikan bergantung pada: (a) area (atau volume) yang dipengaruhi oleh alat penangkap ikan, berhubungan dengan total area yang dicakup oleh stok (a/A); (b) jumlah hewan yang  ada di area (atau volume) itu, berhubungan dengan stok keseluruhan (n/N); dan (c) perbandingan (p) dari hewan yang ada di area (atau volume) yang dapat ditangkap dengan hasil yang baik oleh alat tangkap.  Jika stok (N) tersebar secara acak dalam area penyebaran (A), proporsi dari stok yang ada di sektor yang dipengaruhi oleh alat tangkap (n/N) akan sepadan dengan (a/A) dan hasil tangkapan (pa/AN).  Dengan kata lain, produk p(a/A) akan memberi suatu ukuran kematian karena penangkapan (fishing mortality) secara langsung.

Zona penangkapan (fishing zone) adalah suatu daerah dengan lebar yang berubah-ubah (hingga 200 mil laut) yang dimulai dari garis pantai atau daerah pesisir sekitarnya, di dalamnya ada pengawasan terhadap akses asing dan domestik dalam memanfaatkan sumberdaya ikan.

Kapal penangkap ikan (fishing vessel) adalah berbagai jenis kapal atau perahu lain yang digunakan untuk pemanfaatan sumberdaya perairan hayati atau dalam mendukung beberapa aktivitas yang berhubungan dengan hal tersebut.  Definisi ini dapat meliputi beberapa kapal penolong atau satu atau lebih kapal pembantu di laut yang berkaitan dengan penangkapan ikan, tetapi tidak termasuk kapal yang memiliki persiapan, persediaan, penyimpanan, pendinginan, transportasi, atau pengolahan (misalnya kapal induk).

Armada penangkap ikan (fishing fleet) adalah suatu kumpulan kapal-kapal penangkap ikan dari suatu negara tertentu (misalnya armada penangkap ikan Indonesia) atau penggunaan alat penangkap ikan tertentu (armada trawl).

Alat penangkapan ikan (fishing gear) adalah perlengkapan yang digunakan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan, misalnya perahu umpan, jaring insang, pancing ulur, pukat tarik, rawai, trawl, pukat cincin, perangkap, dan kapal trawl. Setiap alat penangkap ikan mempunyai berbagai bentuk.

selingan dan hiburan


Comments

Popular posts from this blog

6 jenis ikan Lele di Indonesia

6 Jenis Lele Populer di Indonesia Selamat sore Sahabat luhkan Nusantara apa kabar ???? Semoga kalian semua dalam keadaan sehat baik dan tetap semangat dalam usaha mensehaterakan masyarakat kita umumnya di Indonesia ini. Sahabat Luhkan yg saya cintai …. Pada kesempatan yg baik ini saya ingin berbagi pengetahuan yg tentu saja sangat bermanfaat bagi kita semua, karena walau sedikit yg kita sampaikan sudah jelas bermanfaat. Baiklah sahabat Nusanta yg saya cintai, saya rasa kita sedah biasa dang k asing lagi soal Ikan Lele. Didalam kesempatan ini bukannya saya mengajari namun berbagi saja dan saya sendiri mendapatkannya dari berbagi sumber sehinggga dari beberapa sumber yg saya dapat kurasa tidaklah ada salahnya jika kita mau berbagi. Untuk kesmpatan ini saya akan mengenalkan tentang 6 jenis   ikan lele yg ada di Indonesia, yaitu dibawah ini Siapa yang tidak kenal lele? Ikan berkumis ini merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang diminati di Indonesia. Ada beragam jenis lele (Claria

Alat tangkap perikanan yang dilarang untuk beroperasi di Indonesia

Dalam operasi penangkapan ikan, penggunaan alat tangkap yang tepat selalu diharapkan memberikan hasil produksi yang tinggi. Namun, jika kita fokus terhadap peningkatan produksi hasil penangkapandengan menggunakan alat tangkap yang tidak dapat ramah dengan lingkungan akan berakibat fatal atas kerusakan daerah penangkapan pada saat pengoperasian alat tangkap. Hal tersebut memicu adanya pelarangan beberapa jenis alat tangkap yang memang memiliki tingkat produktivitas tinggi namun penggunaannya merusak habitat perairan Beberapa jenis alat tangkap yang dilarang dioperasikan di wilayah perairan Indonesia telah tertuang pada  Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 2/ Permen- KP/ 2015  yang dibuat atas penimbangan bahwa penggunaan alat penangkapan ikan Pukat Hela ( trawls ) dan Pukat Tarik ( seine nets ) di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia telah mengakibatkan menurunnya sumber daya ikan dan mengancam kelestarian lingkungan sumber daya ikan, seh

METODE PENANGKAPAN IKAN SEHUBUNGAN DENGAN ALAT TANGKAP

METODE PENANGKAPAN IKAN SEHUBUNGAN DENGAN ALAT TANGKAP 1.  Pancing           Prinsip pancing ialah melekatkan umpan pada mata kail, lalu kail diberi tali; setelah umpan dimakan ikan, mata kail akan juga termakan dan dengan tali manusia menarik ikan ke darat/perahu.           Beberapa segi positif perikanan pancing : a.     Struktur dan operasi penangkapan mudah dilaksanakan b.     Organisasi usaha kecil, dengan modal sedikit, usaha sudah dapat berjalan c.     Syarat daerah penangkapan ikan relatif sedikit dan dapat dengan mudah di pilih d.     Pengaruh cuaca relatif sedikit e.     Ikan yang tertangkap seekor demi seekor sehingga kesegarannya terjamin Beberapa segi negatif perikanan pancing : 1)    Dibandingkan dengan perikanan jaring, jumlah hasil sedikit dalam waktu yang singkat 2)    Memerlukan umpan yang akan berpengaruh terhadap operasi penangkapan 3)    Keahlian perorangan nelayan sangatlah menonjol 4)    Bersifat pasif, artinya menunggu ikan memakan umpan dahulu baru ikan tertang